2025-04-26
Uncategorized

TERATAI168 – 8 Top Skor Liga Portugal yang Gagal Bersinar Setelah Pindah, Ada Darwin Nunez

8 Top Skor Liga Portugal yang Gagal Bersinar Setelah Pindah, Ada Darwin Nunez

Darwin Nunez memberikan applaus pada fans Liverpool usai laga lawan Newcastle, Kamis (27/02/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net – Viktor Gyokeres tengah jadi incaran klub-klub besar usai tampil tajam bersama Sporting CP. Namun, sejarah mencatat banyak top skor Primeira Liga yang justru gagal bersinar setelah pindah.

Penyerang asal Swedia itu disebut masuk daftar belanja beberapa klub elite Eropa. Bahkan mantan pelatihnya, Ruben Amorim, juga disebut tertarik memboyongnya kembali.

Tapi perjalanan keluar dari Liga Portugal tak selalu mulus bagi para bintangnya. Beberapa nama yang sebelumnya bersinar justru tenggelam usai menjalani transfer mahal.

Gyokeres tentu berharap nasibnya tak seperti para pendahulu. Namun, belajar dari masa lalu bisa jadi bahan pertimbangan penting sebelum mengambil langkah besar.

Berikut ini delapan peraih Sepatu Emas Liga Portugal terakhir yang kesulitan memenuhi ekspektasi setelah hengkang ke luar negeri.


1 dari 8 halaman

1. Hulk

1. Hulk

Hulk (c) CFA

Hulk dari Brasil datang ke Portugal setelah bermain di Tokyo. Porto merekrutnya pada 2008 dan langsung mendapat hasil yang memuaskan.

Ia mencetak 23 gol pada musim 2010-11 dan membawa klub juara setelah sebelumnya kalah dari Benfica. Hulk kemudian pindah ke Zenit pada 2012, menjadi salah satu pemain awal yang hengkang dari Eropa.

Zenit membelinya dengan harga 60 juta euro (sekitar Rp1,04 triliun) dan ia tampil 97 kali sebelum pindah ke Shanghai. Kini, di usia 38 tahun, ia bermain di Atletico Mineiro dan meraih gelar Liga Brasil pada 2021.

2 dari 8 halaman

2. Oscar Cardozo

Setelah meninggalkan Benfica, Oscar Cardozo pindah ke Turki untuk bergabung dengan Trabzonspor. Striker asal Paraguay itu bermain dalam 50 pertandingan sebelum kembali pindah klub.

Kali ini ia bergabung dengan Olympiacos, namun hanya tampil 22 kali. Setelah itu, ia pulang ke Paraguay dan bergabung dengan Libertad.

Sejak saat itu, ia tetap bertahan di Libertad dan menjadi pemain dengan penampilan terbanyak sepanjang sejarah klub. Bersama Libertad, ia meraih lima gelar liga dan tiga trofi Copa Paraguay.

3 dari 8 halaman

3. Jackson Martinez

Jackson Martinez menjadi top skor dalam tiga musim beruntun dan kariernya sempat sangat menjanjikan. Namun, perjalanan kariernya tidak berjalan sesuai harapan.

Ia pindah ke Atletico Madrid pada 2015 dengan harga 35 juta euro (sekitar Rp607 miliar), tapi hanya bertahan satu tahun. Diego Simeone lebih menyukai formasi dua penyerang, bukan satu ujung tombak seperti saat Martinez di Porto.

Guangzhou Evergrande Taobao lalu datang dengan tawaran 42 juta euro (sekitar Rp729 miliar), dan Atletico langsung menerimanya. Martinez dua tahun di China sebelum pindah ke Portimonense, lalu pensiun pada 2020 sebagai pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah Porto.

4 dari 8 halaman

4. Bas Dost

4. Bas Dost

Bas Dost (c) AFP

Bas Dost menghabiskan tiga tahun di Sporting sebelum pindah ke Jerman bersama Eintracht Frankfurt. Setelah itu, ia berganti klub setiap musim dari 2021 hingga 2024.

Ia bermain untuk Club Brugge, Utrecht, dan terakhir NEC Nijmegen. Namun, saat bermain untuk NEC, Dost mengalami insiden medis serius.

Ia sempat kolaps di lapangan saat melawan AZ Alkmaar dan didiagnosis menderita miokarditis. Kondisi ini memaksanya berhenti bermain, dan kontraknya di NEC berakhir tahun lalu.

5 dari 8 halaman

5. Haris Seferovic

5. Haris Seferovic

Haris Seferovic, Swiss (c) AP Photo

Haris Seferovic tampil gemilang bersama Benfica setelah membela tujuh klub sebelumnya. Ia mencetak 23 gol pada musim 2018-19 dan menunjukkan performa terbaiknya.

Ia bertahan di Portugal hingga 2022 sebelum dipinjamkan ke Galatasaray. Setelah itu, ia melanjutkan karier ke Celta Vigo lalu pindah ke Al Wasl pada 2023.

Awal tahun ini, Seferovic bergabung dengan klub Al-Nasr. Striker asal Swiss itu kini berusia 33 tahun.

6 dari 8 halaman

6. Carlos Vinicius

6. Carlos Vinicius

Carlos Vinicius (c) SL Benfica Official

Carlos Vinicius sempat dipinjamkan ke Tottenham pada 2020 dan hanya mencetak satu gol dari sembilan pertandingan. Pengalamannya di sana mungkin akan jadi pertanyaan kuis yang sulit di masa depan.

Setelah itu, ia dipinjamkan ke PSV dan mencetak enam gol dari 24 laga. Penampilannya membuat Fulham merekrutnya pada 2022.

Namun, ia gagal mengamankan tempat di tim utama dan dipinjamkan ke Galatasaray selama enam bulan pada 2024. Musim ini, ia baru bermain empat menit untuk Fulham.

7 dari 8 halaman

7. Darwin Nunez

7. Darwin Nunez

Darwin Nunez usai mencetak gol untuk Liverpool ke gawang Soton di laga Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Jon Super

Darwin Nunez sering tampil membuat frustrasi, bahkan bagi penonton netral. Ia menunjukkan potensi, tapi belum bisa menyamai ketajamannya saat bermain di Benfica.

Liverpool membelinya seharga 64 juta pounds (sekitar Rp1,3 triliun), dengan potensi tambahan hingga 85 juta pounds (sekitar Rp1,7 triliun). Transfer itu menjadi yang termahal dalam sejarah klub, namun performanya belum sesuai harapan.

Jurgen Klopp sempat memberinya waktu, tapi Arne Slot kini terlihat lebih tegas. Penyerang berusia 25 tahun itu dikabarkan akan hengkang pada musim panas.

8 dari 8 halaman

8. Mehdi Taremi

8. Mehdi Taremi

Selebrasi Mehdi Taremi dalam laga Serie A antara Lecce vs Inter Milan, Senin (27/1/2025). (c) FC Internazionale Milano Official

Mehdi Taremi mencetak 22 gol untuk Porto dalam satu musim sebelum membuat sejarah di Inter Milan. Ia menjadi pemain Iran pertama dan pemain Asia kedua yang membela klub tersebut.

Namun, performanya di Inter belum sebaik sebelumnya. Dalam 30 pertandingan musim ini di semua kompetisi, ia baru mencetak tiga gol.

Striker berusia 32 tahun itu masih berjuang menemukan ketajamannya di Giuseppe Meazza. Harapan besar belum sepenuhnya terwujud.

Sumber: Planet Football

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *